CERPEN TENTANG LIBURAN DI HUTAN

OLEH KINANTI RIZKY RAMADHAN KELAS IXG

Pada suatu hari Faza dan Laura pergi bersama untuk berlibur ke hutan. Mereka memasuki hutan saat petang mulai tiba, mereka sudah menyiapkan perbekalan selama berlibur di hutan. Faza berada di depan untuk memimpin jalan dan Laura mengikuti langkah Faza. Mereka semakin dalam masuk ke dalam hutan, Faza serta Laura sedikit terkejut karena mendengar langkah kaki dari semak-semak.

“Suara apa itu?!!” Teriak Laura, “tak apa Laura mungkin itu hanya suara burung yang hinggap di semak-semak untuk mengambil makanannya” sahut Faza. “Aku takut Faza, tidak bisakah kita berjalan lebih cepat?” Kata Laura ” bisa ayo kita bercepat langkah” sahut Faza untuk menenangkan Laura. Mereka melanjutkan perjalanan dan mereka pun sampai di dekat air terjun, Faza dan Laura memasang tenda untuk bermalam disana. Pagi pun tiba Laura bangun terlebih dahulu, “kenapa dagingnya tidak ada ya?” Ucap Laura dalam hati.

Faza terbangun dari tidurnya dan keluar, ia bertanya pada Laura “Laura? Kenapa kamu terlihat bingung?” Ucap Faza yang baru saja bangun. “Oh! Ini loh Faza aku berpikir kenapa daging yang tadi malam kita makan sudah habis.. padahal kan kemarin kita tidak memakannya hingga habis” sahut Laura. ” Oh ya sudah Laura jangan terlalu kamu pikirkan, ayo kita bereskan tenda kita dan pulang!” Ucap Faza dan Laura pun mengangguk. Setelah selesai membereskan semuanya mereka segera berjalan menyusuri hutan, mereka jalan perlahan sambil menikmati sejuknya pagi hari di dalam hutan.

“Rawrr!!!!” Suara singa mengaum, ” itu suara singa!” Ucap Laura, “cepat ayo kita lari!!” Sahut cepat Faza. Singa merasakan langkah kaki dan singa mulai mengejar Faza dan Laura, “Laura! Pergilah kamu duluan biar aku yang mengalihkan singanya” ucap Faza yang mulai kelelahan. “Tidak !! Ayo Faza kita sama-sama keluar dari hutan ini” sahut Laura “pergi !! Singanya sudah mendekat” teriak Faza pada Laura. Laura lari dengan menangis meninggalkan Faza ke arah barat sedangkan Faza berlari ke arah berlawanan, Laura sudah pergi sangat jauh dari singa itu ia pun beristirahat dibawah pohon besar dan tanpa ia sadari ia tertidur.

Faza terus berlari ke arah timur menjauh dari Laura, Faza benar-benar sangat kelelahan karena terus berlari tanpa berhenti. Tanpa sadar Faza terperosok ke jurang tapi ia masih bisa bertahan karena berpegangan dengan sebuah dahan pohon, sayangnya saat terperosok Faza tertusuk salah satu dan pohon yang tajam mengenai perutnya. Faza tetap bertahan meski merasa sangat kesakitan, singa itu mulai pergi menjauh karena tidak menemukan Faza. Faza jalan perlahan ke arah barat untuk menemui Laura walaupun dirinya sudah mengeluarkan banyak sekali darah, tak terasa hari mulai petang faza menemukan Laura tertidur di bawah pohon dan membangunkannya.

Laura tersadar dan langsung memeluk Faza, “Faza aku sangat bersyukur kamu tidak kenapa-kenapa” ucap Laura. Mereka berjalan terus berjalan keluar hutan, tiba-tiba Faza terjatuh yang membuat Laura terkejut “kamu kenapa Faza?!” Ucap Laura terkejut. “Aku sudah tidak kuat Laura untuk keluar kamu pergi saja luka ku tak bisa aku tahan lagi” ucap Faza pelan, betapa terkejutnya Laura saat membuat jaket Faza ia melihat luka yang sangat dalam serta mengeluarkan banyak darah. “Faza ayo kamu pasti bisa aku engga bisa keluar dari hutan ini sendiri..” ucap Laura sedih. “Laura.. pergi.. kamu.. bisa.. mem.. bawaku.. saat.. kamu.. me.. manggil.. ban.. tuan..” ucap faza yang mulai pelan serta terbata-bata, Faza mulai menutup matanya.

Laura menangis sangat keras benar-benar keras sampai ada seorang penjaga posko yang berada tidak jauh dari sana menghampiri Laura serta Faza yang sedang kehilangan banyak darah. Tepat jam 16.00 banyak bala bantuan yang menolong Laura dan Faza, Faza segera dibawa ke rumah sakit sedangkan Laura menunggu orang tuanya tiba. Sesampainya Faza di rumah sakit ia tak bisa di selamatkan membuat rumahnya pun di pasang bendera kuning, orang tua Faza serta Laura berduka.

Tinggalkan komentar